Jakarta — Petugas gabungan bersama TNI dan Polri bekerja hingga 20 jam per hari untuk mempercepat proses pemulihan dan penanganan dampak bencana di wilayah Sumatra. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (23/12/2025).
“Pembersihan wilayah terdampak terus dilakukan, termasuk di Aceh Tamiang, dengan mengerahkan personel dan alat secara maksimal,” kata Abdul, dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, intensitas kerja petugas sangat tinggi di sejumlah titik terdampak parah. “Di beberapa titik, personel TNI dan Polri bekerja hingga 18–20 jam per hari untuk mempercepat pemulihan dan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Selain Aceh Tamiang, BNPB juga memperkuat dukungan di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Dukungan tersebut meliputi penambahan tenda pengungsian dan percepatan pembersihan infrastruktur terdampak bencana.
Pemulihan akses darat menjadi fokus utama. Beberapa jembatan di jalur Bireuen–Bener Meriah telah kembali fungsional, namun sejumlah ruas jalan di Aceh Tengah dan Bener Meriah masih terbatas untuk kendaraan roda empat. “Beberapa ruas jalan sudah dapat dilewati kendaraan roda dua, namun belum optimal. Pemerintah akan terus mengupayakan agar sebelum akhir Desember jalur tersebut dapat dilalui kendaraan roda empat,” ujar Abdul.
Upaya percepatan juga dilakukan melalui pembangunan jalur alternatif lintas barat dari Nagan Raya ke Aceh Tengah, dengan progres pembangunan Jembatan Kureng Betong mencapai sekitar 70 persen. “Apabila dapat diselesaikan pada akhir pekan ini, maka akses menuju Aceh Tengah dari jalur timur dapat terbuka,” jelasnya.
BNPB menekankan, pembukaan akses jalan secara bertahap menjadi kunci agar arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat kembali berjalan lancar, sehingga pemulihan di awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan.
