Akses Terhambat, Dusun Mranti di Tapteng Terisolasi oleh Material Lumpur

Akses Terhambat, Dusun Mranti di Tapteng Terisolasi oleh Material Lumpur

Dusun II Aek Mranti, Desa Rampa, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), hingga kini masih terisolasi pascabencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada 25 November 2025. Tingginya material lumpur membuat akses menuju wilayah tersebut belum dapat dilalui kendaraan.

Kepala Urusan Umum dan Perencanaan Desa Rampa, Roberto Hutagalung, mengatakan akses jalan menuju Dusun Aek Mranti belum tembus baik ke arah Tarutung maupun Sibolga.

“Kondisi terkini Dusun Aek Mranti masih terisolasi. Arah ke Tarutung belum tembus, arah ke Sibolga juga belum bisa dilewati,” ujar Roberto saat ditemui di Tapanuli Tengah, Senin (15/12/2025).

Ia menjelaskan, hujan masih turun hampir setiap hari meskipun dengan intensitas ringan hingga sedang. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran warga terhadap potensi longsor susulan karena titik longsor terus bertambah di sejumlah lokasi.

“Longsornya bertambah lagi di sebagian titik karena cuaca masih hujan tiap hari. Tadi sore hujan deras dari pukul 17.00 WIB sampai 19.00 WIB,” kata Roberto.

Pemerintah desa berharap pembersihan material longsor dapat segera diselesaikan dalam beberapa hari ke depan agar akses jalan kembali terbuka dan kendaraan dapat masuk membawa bantuan. Menurut Roberto, bantuan logistik yang selama ini dikirim menggunakan helikopter belum mampu mencukupi kebutuhan warga.

“Kebutuhan sehari-hari sebagian warga harus berjalan kaki 3–4 jam ke Kota Sibolga untuk menjemput bantuan. Bantuan lewat helikopter tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Selain akses jalan, warga Dusun Aek Mranti juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Pasokan air saat ini masih keruh dan berbau sehingga tidak layak digunakan untuk kebutuhan minum, mandi, maupun mencuci.

Warga Dusun Mranti, Arjuna, berharap akses jalan segera dapat dilalui kendaraan. Ia menyebut lumpur masih cukup tinggi sehingga aktivitas warga sangat terbatas.

“Yang paling utama jalan bisa dibuka. Kalau sudah dibuka, kami bisa lebih mudah membeli sembako,” katanya.

Desa Rampa sendiri memiliki tiga dusun, yakni Dusun I Rampa, Dusun II Aek Mranti, dan Dusun III Lobunetek. Dari ketiga dusun tersebut, hanya Dusun II Aek Mranti yang hingga kini masih terisolasi akibat dampak longsor dan banjir bandang.

Dikutip dari RRI.co.id