Tahun depan, industri film Indonesia akan semakin berwarna dengan banyaknya proyek menarik yang siap dikerjakan. Salah satu yang paling dinantikan adalah Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat, yang disutradarai oleh Charles Gozali, sutradara yang sebelumnya sukses dengan film Qodrat 2 yang meraih box office tahun ini.
Proses produksi film ini direncanakan dimulai pada tahun 2026, meskipun daftar pemeran yang terlibat masih dirahasiakan.
Pengumuman mengenai film Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat yang akan tayang di bioskop dilakukan pada ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF 2025. Informasi ini diperoleh dari PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX Group), yang berkolaborasi dengan PT Bumilangit Entertainment Corpora (Bumilangit), salah satu anggota DMMX Group, bersama MAGMA Entertainment.
CEO DMMX Group, Budiasto Kusuma, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan kekayaan intelektual berbasis karakter Indonesia.
Nilai Tambah Bagi Ekosistem
“Kami berharap inisiatif ini dapat memberikan kontribusi positif bagi ekosistem platform DMMX group, khususnya dalam hal konten untuk memperkuat ekosistem Platform Ritel Cerdas yang berbasis AI dari DMMX group,” ungkap Budiasto Kusuma.
Salah satu tokoh yang paling sering diadaptasi adalah Si Buta dari Gua Hantu, yang telah muncul dalam sembilan film dan 86 episode serial televisi hingga saat ini. Ia merupakan pendekar buta dari Banten pada era 1870-an yang berkelana untuk memberantas kejahatan dan penindasan.
Dengan latar belakang yang kuat, karakter ini berhasil menarik perhatian banyak penonton dan menjadi bagian penting dalam budaya populer Indonesia.
Komik dengan Kekayaan Imajinasi
Diciptakan oleh Ganes TH, komik Si Buta dari Gua Hantu pertama kali diterbitkan pada tahun 1967 dan telah berkembang menjadi salah satu intelectual property (IP) paling legendaris di Indonesia. Dengan lebih dari 180 volume komik yang telah dirilis, total pembaca yang menikmati karya ini telah melebihi 20 juta orang.
“Hari ini, MAGMA Entertainment dan saya bangga berdiri bersama Bumilangit untuk menghidupkan kembali salah satu IP terbesar dan paling ikonis Indonesia, Si Buta dari Gua Hantu,” ungkap Charles Gozali, sutradara sekaligus CEO MAGMA Entertainment.
Komik ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah budaya Indonesia, tetapi juga mencerminkan kekayaan imajinasi dan kreativitas yang ada di dalam negeri.
Karakter Legendaris Indonesia
Film yang akan datang ini berencana untuk mengadaptasi salah satu arc paling terkenal, yaitu pertempuran antara Si Buta dan Mata Malaikat, seorang penguasa kriminal tunanetra yang sangat kejam, dengan latar belakang masa kolonial Belanda. Bismarka Kurniawan, pendiri sekaligus CEO Bumilangit, menyatakan sambutan positif terhadap proyek ini.
Dia mengungkapkan, “Mengadaptasi karakter Indonesia yang legendaris ke layar lebar adalah kesempatan bermakna. Kami berkomitmen untuk menghadirkan karya yang mampu menggugah penonton serta menumbuhkan kebanggaan nasional.”
Dengan semangat tersebut, film ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi industri perfilman Indonesia. sumber merdeka
